PENJABARAN MATERI POKOK
1.
Pengertian Globalisasi
a. Menurut A.G. McGrew (1992)
Globalisasi
adalah proses di mana berbagai peristiwa, keputusan, dan kegiatan di belahan
dunia yang satu dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan
masyarakat di belahan dunia lain.
b. Menurut Martin Albrow
Globalisasi
adalah seluruh proses di mana penduduk dunia terinkorporasi (tergabung) ke
dalam masyarakat dunia yang tunggal.
c. Menurut Bank Dunia
Globalisasi
berarti kebebasan dan kemampuan individu dan perusahaan untuk memprakarsai
transaksi ekonomi dengan orang-orang dari negara-negara lain.
d. Menurut International Monetary Fund (IMF)
Globalisasi
berarti meningkatnya saling ketergantungan ekonomi antara negara-negara di
dunia yang ditandai oleh meningkat dan beragamnya volume transaksi barang dan
jasa lintas negara dan penyebaran teknologi yang meluas dan cepat.
e.
Menurut Lodge
Globalisasi
adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia dapat menjangkau satu
dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka,
baik dalam aspek budaya, ekonomi, politik, teknologi, maupun lingkungan.
f. Menurut Malcolm Walters
Globalisasi
adalah sebuah proses sosial yang menyebabkan batasan geografi dalam kondisi
sosial-budaya menjadi tidak penting yang ditransformasikan dalam kesadaran
masyarakat.
g. Menurut Ichlasul Amal
Globalisasi
adalah proses munculnya masyarakat global, yaitu suatu dunia yang terintegrasi
secara fisik dengan melampaui batas-batas negara, baik ideologis dan
lembaga-lembaga politik dunia.
h. Menurut Sri Budi Eko Wardani
Globalisasi
adalah suatu proses di mana hubungan-hubungan atau transaksi ekonomi, politik,
dan sosial kultural makin tak memperhitungkan batas-batas negara dan
mengaburkan batas kedaulatan suatu negara.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, kita bisa
mendapatkan beberapa kata kunci yang
menjadi unsur dari
pengertian globalisasi.
a. Adanya saling
mempengaruhi, keterkaitan, dan ketergantungan.
b. Meliputi berbagai bidang, baik ekonomi, politik,
sosial budaya maupun teknologi.
c.
Melintasi
batas negara.
Kesimpulannya, globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar
kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan saling
mempengaruhi satu sama lain yang melintasi batas negara.
2.
Perkembangan Globalisasi
Globalisasi menguat pada
tahun 1950-an dan 1960-an, meskipun akar globalisasi telah muncul jauh sebelum
waktu tersebut. Globalisasi terus mengalami perkembangan yang cukup signifikan.
Apabila tahun 1980-an globalisasi seringkali dianggap sebagai sesuatu yang
berada di luar jangkauan, maka mulai tahun 1990-an globalisasi telah berada di
”depan mata”
3. Hal
yang mendorong terjadinya Globalisasi
a.
mulai tumbuh dan berkembangnya
perdagangan antar negara
b.
penanaman modal asing
c.
kemajuan teknologi dan transportasi
4.
Adapun penyebab meningkatnya globalisasi
a. adanya perubahan politik dunia seperti
runtuhnya Uni Soviet
-
aliran
informasi yang cepat dan luas
b. berkembang pesatnya perusahaan-perusahaan
transnasional
Bentuklah beberapa kelompok di dalam kelas, (tiap kelompok terdiri dari 4 siswa) kemudian lakukan kegiatan
berikut :
1. Datangilah supermarket, mini market atau
swalayan yang ada di dekat tinggalmu
2. Perhatikan produk-produk yang dijual dalam
supermarket, minimarket atau swalayan yang terdapat dalam toko tersebut
3. Catatlah minimal 10 produk-produk yang
diimpor dari negara lain. Produk-produk tersebut dapat berupa produk
elektronika, makanan, mimuman, pakaian dan produk lain
4. Dari data yang telah kamu peroleh, negara
manakah yang paling banyak mengekspor produk-produknya
Data Barang/Produk Impor dan asal
negaranya :
No
|
Jenis Barang
|
Nama Produk
|
Negara Asal Produk
|
Toko Penjual
|
1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
6
|
|
|
|
|
7
|
|
|
|
|
8
|
|
|
|
|
9
|
|
|
|
|
10
|
|
|
|
|
5. Menurut pendapatmu, mengapa kita
mengijinkan produk-produk dari luar negeri masuk ke Indonesia
6. Sebutkan keuntungan dan kelebihan dari
masuknya produk-produk luar negeri ke Indonesia
7. Bandingkan hasil pekerjaan yang kamu
peroleh dengan kelompok lain
8. Diskusikan dengan kelompok lain dan buat
kesimpulan
5. Aspek-aspek Globalisasi
Globalisasi dapat dilihat melalui beberapa
aspek,yaitu
a. Ekonomi
Hakikat globalisasi dalam aspek ekonomi identik dengan perdagangan bebas.
Perdagangan bebas adalah
sebuah konsep ekonomi yang mengacu kepada penjualan produk antar negara
tanpa pajak ekspor impor atau hambatan perdagangan lainnya.
Perdagangan internasional sering dibatasi oleh
berbagai pajak negara, biaya tambahan yang diterapkan pada barang ekspor impor,
dan juga regulasi nontarif pada barang impor.
b. Teknologi dan Informasi
Selain aspek ekonomi, globalisasi dapat juga
dilihat dari aspek teknologi dan informasi. Globalisasi informasi yang terjadi sekarang dimungkinkan oleh
penggunaan media elektronik dalam mengirim dan menerima informasi. Mula-mula melalui radio,
televisi, kemudian melalui jaringan internet.
Dampak yang dimungkinkan oleh penggunaan radio dan
TV adalah tidak ada batasan ruang dan waktu. Apa yang terjadi di Ethiopia,
Afrika, sudah dapat diketahui di Jakarta atau Banyumas pada siaran berita di
Indonesia satu jam sesudah terjadinya peristiwa itu.
Selain radio dan TV, teknologi terkini yang sudah
banyak digunakan di masyarakat adalah internet. Melalui internet dan e-mail, pengiriman informasi dalam
jumlah yang tak terbatas serta dalam waktu yang cepat sangat mungkin untuk
dilakukan. Kelebihan internet lainnya adalah biaya yang dikeluarkan
juga jauh lebih murah.
c. Budaya
Globalisasi
budaya meliputi perubahan pada beberapa aspek, yaitu
a. aspek
bahasa, : Inggris, Mandarin,
b.
aspek gaya hidup, - pola hidup instan
c. aspek
makanan, pakaian, musik, dan film
Ciri-ciri berkembangnya globalisasi
kebudayaan,yaitu
1. berkembangnya pertukaran kebudayaan
internasional,
2. penyebaran prinsip multikebudayaan
(multiculturalism) dan kemudahan akses suatu individu terhadap kebudayaan lain
di luar kebudayaannya,
3. berkembangnya turisme dan pariwisata,
4. semakin banyaknya imigrasi dari suatu
negara ke negara lain,
5. berkembangnya mode yang berskala global,
seperti pakaian dan film
6. bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA.
Lengkapilah kolom berikut :
Aspek
|
Dampak Globalisasi
|
Aspek Ekonomi
|
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
|
AspekTeknologi Informasi
|
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
|
Aspek Budaya
|
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
..........................................................................................................
|
6.
Pentingnya
Globalisasi bagi Indonesia
Globalisasi menjadi sesuatu yang penting bagi Indonesia
karena hal-hal sebagai berikut.
1. Pemerataan teknologi.
2.
Pengalihan
ilmu pengetahuan.
3.
Berkembangnya
perdagangan antarnegara dapat menambah devisa negara Indonesia.
4. Dapat diambilnya nilai positif dari globalisasi.
7.
Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bermasyarakat,
Berbangsa, dan Bernegara
a. Dampak pada Aspek Ekonomi
Globalisasi telah mendorong
terjadinya penanaman modal asing, baik langsung maupun tidak langsung. Penanaman modal asing ini
dilakukan melalui kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lokal sehingga dapat
membuka lapangan kerja baru. Sebagai contoh adalah pembukaan
pabrik-pabrik di wilayah Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok, Karawang, Cilegon,
dan wilayah lain di Indonesia.
Akan tetapi, globalisasi
juga telah mendorong
terjadinya peningkatan kesenjangan pembangunan ekonomi antara negara industri maju
dan negara berkembang. Kedatangan perusahaan asing justru mematikan
industri-industri lokal. Kondisi ini dikarenakan sumber daya yang dimiliki oleh
negara-negara berkembang jauh tertinggal. Dominasi yang dilakukan oleh
negara-negara maju terhadap negara-negara berkembang dan miskin semakin
terlihat jelas.
Pada pasar bebas,
individu dituntut untuk bersaing dengan individu lain. Individu yang
tidak mampu bersaing akan tersingkir. Di sinilah perlunya peningkatan sumber
daya manusia.
Yang terjadi di Indonesia generasi muda semakin tidak
mampu memenuhi tuntutan jaman, karena sudah menjadi generasi yang ahli dalam
mengkonsumsi, bukan lagi memproduksi
b.
Dampak pada Aspek Teknologi dan Informasi
Globalisasi telah mendorong makin berkembangnya teknologi
dan informasi. Masyarakat suatu negara dengan mudah dan cepat
mendapatkan informasi dari negara-negara di dunia karena kemajuan teknologi,
antara lain, melalui televisi, radio, dan berbagai media cetak.
Globalisasi dalam bidang informasi dan teknologi memiliki beberapa dampak
negatif antara lain :
1.
Media yang berasal dari negara Barat yang semakin membanjiri masyarakat muda
2. Adanya sarana dan fasilitas yang begitu
canggih menyebabkan tidak ada dorongan untuk secara langsung terjun ke
masyarakat, kemampuan interaksi individu akan menurun. . Menyebabkan semakin melemahnya rasa kekekuargaan dan kegotong royongan
terutama di kalangan generasi muda
3. Kecenderungan meningkatnya kejahatan seksual, salah satu
penyebabnya adalah mudahnya pengaksesan situs-situs internet yang berbau
pornografi
4. Meningkatnya kejahatan global dan kriminalitas perbankan yang
menggunakan kecanggihan teknologi dan penyelundupan narkoba internasional yang
memanfaatkan transportasi modern
c. Dampak pada Aspek Budaya
Budaya adalah segi yang paling rentan terkena dampak globalisasi. Globalisasi dapat menyebabkan penyebaran
nilai-nilai positif yang datang dari budaya luar.
Globalisasi juga dapat
mempengaruhi nilai-nilai luhur yang hidup dalam asyarakat. Sekarang nilai-nilai
tersebut mulai banyak ditinggalkan, karena semakin kuatnya nilai individual yang menggusur semangat
kekeluargaan dalam masyarakat
Jelajah
Untuk menambah wawasan tentang menyikapi arus
globalisasi dalam kehidupan, kamu dapat menjelajah www.globaljust.com
8.
Dampak Positif dan Dampak Negatif
Globalisasi
a.
Dampak
Positif Globalisasi antara lain :
- Meningkatnya dinamika (Perubahan)
Komunikasi dan Transportasi
- Terbukanya lapangan kerja
- Pesatnya pertumbuhan LSM (Lembaga Swadaya
Masyarakat) di bidang HAM dan Lingkungan Hidup
- Menumbuhkan Semangat Toleransi antar
Penduduk Dunia
- Pesatnya Gerakan Demokrasi di Berbagai
Negara
b.
Dampak
Negatif Globalisasi antara lain :
- Semakin kuatnya kelompok ekonomi Kuat dan
Semakin Lemahnya Daya Saing Pemilik Modal Kecail
- Menurunnya Kualitas Sumber Daya Alam
- Meningkatnya Kerusakan Lingkungan
- Semakin Canggih Tindak Kejahatan yang
Menggunakan Teknologi Canggih
- Meningkatnya budaya konsumtif
Tugas
Carilah kemajuan-kemajuan yang telah dicapai oleh
negara-negara tetangga kita
maupun negara-negara maju di bidang Politik, Ekonomi,
Sosial Budaya, Teknologi,
dan Hankam
Dari contoh-contoh tersebut, coba klasifikasikan,
mana yang perlu diambil atau
ditiru oleh
bangsa Indonesia? Mana yang tidak perlu ditiru oleh bangsa Indonesia?
9.
Politik Luar Negeri dalam Hubungan
Internasional di Era Global
Politik adalah cara atau strategi untuk mencapai tujuan
Politik luar negeri adalah strategi dan taktik yang
digunakan oleh suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain.
Secara
sederhana politik luar negeri diartikan sebagai skema atau pola dari cara
dan tujuan secara terbuka dan tersembunyi dalam aksi negara tertentu berhadapan
dengan negara lain atau sekelompok negara lain
Dalam arti luas, politik luar negeri adalah pola perilaku yang digunakan oleh
suatu negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain.
Politik luar negeri berhubungan dengan proses pembuatan keputusan
untuk mengikuti pilihan jalan tertentu
Melalui politik luar negeri, pemerintah memproyeksikan kepentingan nasionalnya ke
dalam masyarakat antar bangsa”.
a.
Landansan Politik Luar Negeri Indonesia
¨ Landasan Idiil : Pancasila
¨
Landasan Konstitusional : UUD 1945 Pemb alinea I dan IV
¨
Landasan
Operasional : Tap MPR No II/MPR/1988
tentang GBHN
b. Tujuan Politik Luar Negeri Indonesia
Mengabdi kepada kepentingan nasional. Kepentingan nasional tidak hanya
meliputi keamanan nasional tetapi juga tata dunia baru yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamian abadi dan keadilan sosial
Berikut tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh politik
luar negeri Indonesia :
1. Membentuk negara Indonesia yang
demokratis, bersatu, berdaulat dari Sabang sampai Merauke
2. Membentuk masyarakat Indonesia yang
sejahtera, adil, dan makmur baik lahir
maupun batin dalam wadah NKRI
3. Membentuk persahabatan dan kerjasama
dengan negara-negara di dunia terutama negara-negara Asia dan Afrika dalam membentuk
tata dunia baru yang bebas dari imperialisme dan kolonialisme
c. Sarana untuk melaksanakan Politik
Luar Negeri
Sarana yang dapat dipkai untuk melaksanakan politik luar negeri ada
dua yaitu :
1.
Diplomasi
Diplomasi dalam arti luas mencakup seluruh kegiatan politik
luar negeri suatu negara
2.
Perundingan dan Perjanjian
Perundingan atau negosiasi adalah pertemuan antara dua negara atau
lebih lewat wakil-wakilnya (para diplomatnya) dengan maksud untuk saling
mengubah atau menopang tujuan dan kebijakan masing-masing negara untuk mencapai
kesepakatan mengenai masalah/isue kontroversial
d.
Instrumen Diplomasi
Ada dua macam instrumen yang dapat
digunakan untuk melaksanakan diplomasi yaitu :
1. Departemen
Luar Negeri di Jkt ada
di pejambon
Menlu Bp Marty
Natalegawa
2. Perwakilan
Diplomatik dari suatu negara yang ditempatkan di negara lain (KBRI)-
Kedubes RI
Orang nya disebut diplomat
dan kebal hokum, an hanya bisa diusir (dipersona non grata)
e.
Tingkatan Kepala Perwakilan Diplomatik
Tingkatan-tingkatan Perwakilan
Diplomatik menurut konvensi Wina tahun 1815 yaitu:
1.
Duta besar berkuasa penuh (Ambassador),
Yaitu
perwakilan tingkat tinggi dan mempunyai kekuasaan penuh serta luar biasa.Duta
besar atau lengkapnya duta besar luar biasa dan berkuasa penuh adalah pejabat
diplomatik yang ditugaskan ke pemerintahan asing berdaulat, atau ke sebuah organisasi internasional, untuk bekerja sebagai
pejabat mewakili negerinya. Dalam penggunaan sehari-harinya dapat digunakan
sebagai pejabat setingkat menteri yang ditempatkan di negara asing. Pejabat
diplomatik yang melakukan tugas antara dua negara yang tidak memiliki hubungan
diplomatik dikenal sebagai konsulat jenderal. Negara tuan rumah biasanya
memberikan kuasa kepada duta besar untuk menguasai daerah tertentu yang disebut
sebagai kedutaan, yang wilayahnya, staff, dan bahkan kendaraan biasanya
diberikan imunitas diplomatik ke banyak hukum di negara tersebut.
Biasanya
ditempatkan pada negara yang banyak menjalin hubungan timbal balik dan
diakrediter oleh kepala negara. Duta besar (perwakilan dari Roma) sering disebut Nuntius.
2. Duta (Gerzant),
2. Duta (Gerzant),
Yaitu
perwakilan di bawah duta besar yang dalam menyelesaikan segala persoalan harus
berkonsultasi dengan pemerintahnya (kekuasaannya terbatas). Duta (perwakilan
dari Roma) disebut Inter Nuntius
3. Menteri Residen
Yaitu
perwakilan yang hanya mengurusi urusan negara, tidak mewakili pibadi kepala
Negara. Menteri Residen tidak berhak mengadakan pertemuan dengan kepala Negara
penerima.
4. Kuasa Usaha, yaitu perwakilan diplomatik tingkat rendah yang diakreditor oleh menteri luar negeri. Biasanya melaksanakan kepala perwakilan jika pejabat tersebut tidak ada di tempat.
5. Atase, yaitu pejabat pembantu dari duta besar berkuasa penuh. Atase terdiri dari atase pertahanan (bidang militer) dan atase teknis (bidang perdagangan, perindustrian, kebudayaan dan pendidikan)
Atase militer adalah pejabat penghubung dari departemen pertahanan negaranya. Ia berkonsultasi dengan duta besar dalam segala persoalan yang berkaitan dengan kebijakan militer dan keamanan, dan melapor kepadanya tentang semua tingkat perkembangan dari kebijakan keamanan negara di mana ia ditempatkan. Ia melaksanakan tugas-tugas resmi angkatan bersenjatanya di negara penempatannya, menjalin hubungan antara angkatan bersenjata negaranya dengan angkatan bersenjata negara-negara lain serta industri persenjataan di negara tersebut.
Ia melakukan analisis dan menentukan penilaian, ikut serta dalam berbagai konferensi dan pemeriksaan pasukan, serta menjadi pejabat penghubung untuk angkatan bersenjatanya sendiri di negara tersebut. Dalam keadaan-keadaan tertentu, ia terlibat dalam pengendalian senjata. Sebuah tugas lainnya adalah konsultasi dan rekrutmen calon-calon pelanggan untuk pekerjaan dan tugas-tugas di lingkungan angkatan bersenjata negaranya.
Sebagai negara merdeka dan berdaulat, Indonesia mempunyai perwakilan tetap di negara lain. Perwakilan di luar negeri diselenggarakan oleh dinas diplomatik dan konsuler yaitu di bawah kementerian luar negeri. Umumnya negara yang berdaulat memiliki dua hak kedutaan yaitu:
1. Hak kedutaan aktif, yaitu kewenangan mengangkat perwakilan di negara lain
2. Hak kedutaan pasif, yaitu hak menerima perwakilan negara lain
f.
Sifat Politik Luar Negeri Indonesia
Bebas artinya
Indonesia bebas menentukan sikap dan
pandangannya terhadap
masalah-masalah internasional. Ini berarti Indonesia tidak memihak
salah satu blok baik blok Barat (liberalis) maupun kekuatan blok Timur (komunis)
Aktif artinya Indonesia aktif memperjuangkan terwujudnya
perdamaian dan ketertiban
g.
Asas Politik Luar Negeri Indonesia
1. Menunjukkan kemauan baik dan mengambil sikap toleran terhadap
negara-negara lain
2. Hidup
bersama dengan negara lain
dalam perdamaian sebagai tetangga baik
3. Bekerja
sama dengan negara lain dalam
suasana persahabatan
h. Ciri Politik Luar Negeri
Dalam dokumen Rencana Strategi Pelaksanan
Politik RI (1984-1989) oleh Menteri Luar Negeri tanggal 19 Mei 1983 disebutkan
:
1.
bebas aktif
2.
anti kolonialisme
3.
mengabdi kepada kepentingan nasional
4. demokratis
-
)
10.
Pelaksanaan
Politik Luar Negeri Indonesia
a.
Pelaksanaan politik luar negeri masa
orde lama (82)
Pada masa
tersebut Republik Indonesia semakin terikat pada blok komunis, sedangkan negara-negara blok Barat dimusuhi
dan dicap sebagai “nekolim”, kolonialismeimperialisme gaya baru. Persahabatan
dan perdamaian di dunia menjadi berkonfrontasi dengan negara serumpun mengganyang
Malaysia. Pada masa Orde Lama itu muncullah apa yang dikenal dengan nama poros
Jakarta - Pnom Penh - Hanoi- Peking - Pyongyang, dan berakhir pada klimaksnya
peristiwa pemberontakan komunis dengan G. 30.S/PKI nya pada tanggal 30
September 1965.
b.
Pelaksanaan politik luar negeri masa
orde baru (83)
Pada bulan Juni sampai Juli 1966 Majelis
Permusyawaratan Rakyat Sementara
(setelah anggota-anggotanya diperbaharui)
menyelenggarakan Sidang Umum dengan menghasilkan sebanyak 24 ketetapan. Salah satu ketetapan MPRS
tersebut adalah Ketetapan No.XII/MPRS/1966 tentang Penegasan Kembali Landasan
Kebijaksanaan Politik Luar Negeri RI. Di dalam ketetapan tersebut antara
lain diatur hal-hal sebagai berikut :
1) Bebas-aktif, anti
imperialisme dan kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dan ikut serta
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
2) Mengabdi kepada
kepentingan nasional dan Amanat Penderitaan Rakyat. Politik Luar Negeri Bebas
Aktif bertujuan mempertahankan kebebasan Indonesia terhadap imperialis dan
kolonialisme dalam segala bentuk dan manifestasinya dan menegakkan ke tiga segi
kerangka tujuan Revolusi, yaitu :
1) Pembentukan satu
Negara Republik Indonesia yang berbentuk Negara Kesatuan dan Negara Kebangsaan yang
demokratis, dengan wilayah kekuasaan dari Sabang sampai Merauke.
2) Pembentukan satu
masyarakat yang adil dan makmur material dan spiritual dalam wadah Negara
Kesatuan Republik Indonesia itu.
3) Pembentukan satu
persahabatan yang baik antara Republik Indonesia dan semua negara di dunia,
terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama
membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju
kepada perdamaian dunia yang sempurna.
Kemudian secara berturut-turut penegasan politik luar
negeri yang bebas-aktif oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat selalu dipertegas
dalam setiap kali menyelenggarakan sidang umum, baik Sidang Umum 1973, 1978,
1983, 1988, 1993, 1998 maupun dalam Sidang Umum MPR 1999. Penegasan politik Luar
Negeri Bebas-Aktif yang dituangkan di dalam Ketetapan MPR No.IV/MPR/1973 Bab
III huruf B Arah Pembangunan Jangka Panjang, di sana ditegaskan : Dalam bidang
politik luar negeri yang bebas aktif diusahakan agar Indonesia terus dapat
meningkatkan peranannya dalam memberikan sumbangannya untuk turut serta menciptakan
perdamaian dunia yang abadi, adil dan sejahtera.
c.
Pelaksanaan
politik luar negeri masa reformasi
Sidang Umum MPR 1999 juga kembali mempertegas politik
luar negeri Indonesia. Dalam ketetapan MPR No. IV/MPR/1999 tentang GBHN, Bab IV
Arah Kebijakan, huruf C angka 2 tentang Hubungan Luar Negeri, dirumuskan
hal-hal sebagai berikut:
1) Menegaskan arah politik luar
negeri Indonesia yang bebas aktif dan
berorientasi pada kepentingan nasional, menitik beratkan pada
solidaritas antar Negara berkembang, mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa,
menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta meningkatkan kemandirian bangsa dan
kerjasama internasional bagi kesejahteraan rakyat.
2)
Dalam melakukan perjanjian dan kerjasama internasional yang menyangkut
kepentingan dan hajat hidup rakyat banyak harus dengan persetujuan lembaga
perwakilan rakyat.
3)
Meningkatkan kualitas dan kinerja aparatur luar negeri agar mampu melakukan
diplomasi pro-aktif dalam segala bidang untuk membangun citra positif Indonesia
di dunia internasional, memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga Negara
dan kepentingan Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang positif bagi
kepentingan nasional.
4)
Meningkatkan kualitas diplomasi guna mempercepat pemulihan ekonomi dan
pembangunan nasional, melalui kerjasama ekonomi regional maupun internasional
dalam rangka stabilitas, kerjasama dan pembangunan kawasan.
5)
Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala bidang untuk menghadapi perdagangan
bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan AFTA, APEC dan WTO.
6)
Memperluas perjanjian ekstradisi dengan negaranegara sahabat serta memperlancar
prosedur diplomatic dalam upaya melaksanakan ekstradisi bagi penyelesaian
perkara pidana.
7) Meningkatkan
kerjasama dalam segala bidang dengan negara tetangga yang berbatasan langsung
dan kerjasama kawasan ASEAN untuk memelihara stabilitas, pembangunan dan
kesejahteraan.
Politik Luar Negeri di masa pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono tahun 2004 – 2009, dalam visi dan misi beliau diantaranya dengan
melakukan usaha memantapkan politik luar negeri. Yaitu dengan cara meningkatkan
kerjasama internasional dan meningkatkan kualitas diplomasi Indonesia dalam rangka
memperjuangkan kepentingan nasional. Prestasi Indonesia sejak 1 Januari 2007
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, dimana Republik Indonesia
dipilih oleh 158 negara anggota PBB. Tugas Republik Indonesia di Dewan Keamanan
PBB adalah :
1). Ketua Komite Sanksi Rwanda
2). Ketua komite kerja untuk pasukan penjaga perdamaian
3). Ketua Komite penjatuhan sanksi untuk Sierra Leone
4). Wakil Ketua Komite penyelesaian konflik Sudan
5) Wakil Ketua Komite penyelesaian konflik Kongo
6). Wakil Kertua Komite penyelesaian konflik Guinea Bissau
Baru-baru ini Indonesia berani mengambil sikap sebagai
satu-satunya negara anggota tidak tetap DK PBB yang bersikap abstain ketika
semua Negara lainnya memberikan dukungan untuk memberi sanksi pada Iran. Selain
itu Republik Indonesia juga dipercaya dunia untuk duduk sebagai anggota Dewan
Hak Asasi
Manusia (HAM) PBB yang bermarkas di Jenewa. Jika tahun
lalu untuk masa tugas 1 tahun, maka sekarang Republik Indonesia terpilih untuk
periode 3 tahun
hingga 2010. Saat itu dalam Sidang Majelis Umum PBB,
Republik Indonesia memperoleh dukungan 182 suara diantara 190 negara anggota
yang memiliki hak pilih. Hal ini berarti masyarakat internasional menaruh apresiasi
yang tinggi terhadap upaya penegakan HAM di Indonesia. Republik Indonesia
sendiri akan
memanfaatkan masa keanggotaan di Dewan HAM untuk melanjutkan
implementasi progresif berbagai komitmen yang telah disampaikan Pemerintah
Republik Indonesia
sendiri.
d.
Pelaksanaan
Politik Luar Negeri dalam
hal sifat aktif:
Berikut beberapa peranan penting Indonesia dalam
hubungan internasional :
1.
Indonesia
menyelenggarakan Konferensi
Asia Afrika tanggal 24 April 1955
di Bandung dan pada tanggal 22 – 23 April 2005 di Jakarta
2. Indonesia memprakarsai berdirinya Gerakan Non Blok (Non
Align Movement)
3. Indonesia memprakarsai berdirinya Asean tanggal 8 Agustus 1967
4. .Indonesia aktif membantu penyelesaian
berbagai konflik di bebagai belahan dunia dengan mengirimkan Kontingen Garuda atas nama Pasukan Perdamaian
PBB (hal 92)
Peran yang cukup menonjol yang dimainkan oleh
Indonesia adalah dalam rangka membantu mewujudkan pemeliharaan perdamaian dan
keamanan internasional. Dalam hal ini Indonesia sudah cukup banyak pengirimkan Kontingen
Garuda (KONGA) ke luar negeri. Sampai sekarang ini Indonesia telah mengirimkan
kontingen Garudanya sampai dengan kontingen Garuda yang ke duapuluh tiga (XXIII).
Secara garis besar kontingen garuda yang telah dikirim ke
luar negeri secara berturut-turut adalah :
1.
Konga I bertugas di Mesir, yang dikirim pada bulan
Nopember l956, dengan
tugas mengamankan dan mengawasi genjatan senjata di Mesir.
2.
Konga II dikirim pada bulan September l960 yang
bertugas di Kongo. Tugas ini diembannya sampai bulan Mei l961.
3.
Konga III dikirim ke Kongo pada bulan Desember l963
sampai Agustus l964.
4.
Konga IV, Konga V dan Konga VII di kirim ke Vietnam, dan
bertugas mulai bulan Januari l974.
5.
Konga VI, dikirim ke Sinai, Mesir, bertugas dari bulan Agustus
l973 sampai April l974.
6.
Konga VIII, ke Sinai, Mesir, pada bulan September l974.
7.
Konga IX, ke Irak-Iran, pada bulan Agustus l988 sampai bulan
Nopember l990.
8.
Konga X, ke Namibia, pada bulan Juni l989 sampai Maret
l990.
9.
Konga XI, ke perbatasan Irak-Kuwait, pada bulan April l991
sampai Nopember l991.
10. Konga
XII, ke Kamboja, pada bulan Oktober l991 sampai Mei l993.
11. Konga
XIII, ke Somalia, pada bulan Juli l992 sampai Mei 1993
12. Konga
XIV, ke Bosnia Herzegovina, bulan Nopember l993 sampai Nopember l995.
13. Konga
XV, ke Georgia, bulan Oktober l994 sampai Nopember l995.
14. Konga
XVI, ke Mozambik, tahun l994.
15. Konga
XVII, ke Philipina, Oktober l994 sampai Nopember l994.
16. Konga
XVIII, ke Tajikistan, Nopember l997.
17. Konga
XIX, yang terdiri atas XIX-1, XIX-2, XIX-3 dan XIX-4, bertugas di Siera Leone,
mulai l999 sampai 2002.
18. Konga
XX, bertugas di Republik Demokratik Kongo, tahun 2005.
19. Konga
XXI-XXIII , bertugas di Lebanon, 2006- sampai sekarang.
Selain pengiriman Kontingen Garuda, Indonesia juga
mempunyai sumbangan yang cukup berarti bagi penyelesaian sengketa yang terjadi
di Kamboja, dengan menyelenggarakan Pertemuan Informal Jakarta (Jakarta
Informal Meeting) I dan II.
Indonesia juga menjadi anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB, menjadi anggota Badan Tenaga Atom Internasional. Salah seorang
putra terbaik Indonesia juga pernah memegang jabatan Presiden Majelis Umum PBB yaitu
Adam Malik tahun 1971.
e. Faktor Penentu Politik Luar Negeri
a. Letak Geografis
Letak
dan kondisi geografi suatu negara mempengaruhi kebijakan politik luar negeri. Suatu negara dengan kondisi geografi
sebagian besar lautan, misalnya, akan
mengembangkan politik luar negeri dan kerja sama dengan negara- negara yang mampu membantu pengembangan
geografis lautan.
b. Faktor Kependudukan
Jumlah dan kualitas penduduk di suatu negera akan
mempengaruhi kebijakan politik luar
negerinya. Suatu negara dengan jumlah penduduk yang padat tentu akan mengembangkan politik luar negeri
yang mampu mengatasi kepadatan
penduduk.
c. Faktor Sumber Daya Ekonomi
Suatu negara pasti ingin
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya melalui sumber daya ekonomi yang dimiliki.
Agar sumber daya ekonomi yang dimiliki suatu negara dapat dimanfaatkan secara
maksimal, diperlukan kebijakan kerja sama dengan negara lain.
d. Faktor Ideologi
Ideologi suatu negara
menjadi acuan dalam membangun negara, termasuk kebijakan politik luar negeri.
Bahkan tidak jarang suatu negara mengembangkan politik luar negeri untuk mengembangkan
pengaruh ideologinya.
e. Faktor Hukum dan Kebijakan
Aturan hukum suatu negara, terutama UUD
menjadi acuan utama suatu negara dalam mengembangkan politik luar negeri.
f. Politik luar negeri bebas-aktif diwujudkan melalui berbagai
kebijakan-kebijakan berikut.
a. Berhubungan dan bekerja sama dengan negara
lain atas dasar persamaan derajat antarbangsa.
b. Mengakui kemerdekaan dan kedaulatan negara
lain.
c. Membantu negara lain yang membutuhkan.
d. Bergabung dengan organisasi internasional.
e. Mengembangkan hubungan diplomatik dengan
negara lain.
f. Mengirimkan pasukan perdamaian untuk
membantu penyelesaian konflik di negara lain.
g. Pentingnya Politik Luar Negeri di Era Global
Politik luar negeri mempunyai arti yang sangat
penting dalam percaturan global. Pentingnya politik luar negeri di era global
adalah sebagai berikut.
a. Meningkatkan kerja sama antarbangsa dalam
rangka meningkatkan kesejahteraan, keamanan, dan kepribadian bangsa.
b. Membangun tatanan dunia global yang tertib
dan damai.
c. Meningkatkan kebersamaan antarnegara dalam
mengatasi berbagai persoalan global, seperti terorisme, kerusakan lingkungan,
dan kejahatan internasional.
h. Dampak Globalisasi Terhadap Bangsa Indonesia
3.
Bidang Politik
a. Meningkatnya kesadaran dan gerakan yang menyuarakan demokratisasi,
penegakan HAM, dan supremasi hukum.
b. Semakin kuatnya pengawasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah
demi tegaknya pemerintah yang bersih, transparan, profesional, dan bertanggung
jawab.
c. Maraknya gerakan demonstrasi (unjuk rasa)
yang melibatkan massa, sebab masyarakat mengikuti nilai-nilai budaya politik
berbagai negara yang sering terlihat di berbagai media massa. Selain itu,
demonstrasi memang diperbolehkan oleh undang-undang, walaupun terkadang
melanggar ketentuan undang-undang.
d. Semakin banyak terbentuknya partai politik,
organisasi nonpemerintah, dan LSM. Hal ini disebabkan karena globalisasi telah
mendorong bangkitnya kesadaran akan hak berserikat dan berkumpul, mengeluarkan
pikiran baik lisan maupun tulisan, seperti yang telah tertuang di dalam UUD
1945, pasal 28. Akibatnya, sekarang ini banyak berdiri partai politik, Lembaga
Swadaya Masyarakat, dan organisasi-organisasi nonpemerintah lainnya.
4.
Bidang Ekonomi
a.
Adanya
liberalisasi perdagangan mendorong pemilik modal besar semakin kuat dan pemilik
modal kecil semakin lemah dalm perdagangan bebas.
b. Banyaknya industri besar bertaraf
internasional menggunakan perangkat teknologi canggih. Hal ini membuat industri
tersebut hanya memerlukan sedikit SDM. Hanya orang-orang yang ahli-ahli saja
yang bisa bekerja dan menggunakan teknologi canggih tersebut. Dengan demikian,
banyak tenaga kerja Indonesia yang tidak terserap.
c.
Kuatnya
pengaruh mata uang dollar Amerika Serikat terhadap perekonomian Indonesia.
Kondisi ini membuat kehidupan perekonomian Indonesia banyak bergantung pada
kestabilan nilai rupiah terhadap dollar Amerika Serikat.
d. Privatisasi beberapa Bada Usaha Milik
Negara (BUMN). Misalnya, privatisasi Perusahaan Indosat oleh Singtel sebuah
perusahaan asing dari Singapura.
e.
Berkurangnya
subsidi bagi rakyat. Contoh penghapusan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM).
Akibatnya, harga BBM menjadi mahal dan membuat kehidupan rakyat Indonesia
menjadi menderita. Sebab hampir semua kegiatan kehidupan menggunakan BBM
terutama minyak tanah. Berkaitan dengan dana subsidi BBM, pemerintah mengeluarkan
dana kompensasi BBM untuk penduduk miskin.
5.
Bidang Sosial Budaya
a.
Semakin
tumbuhnya sikap individualistis dan lunturnya sikap toleran, kesetiakawanan
sosial, dan gotong royong.
b. Semakin memudarnya nilai moralitas dan
agama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
c.
Semakin
derasnya nilai-nilai budaya dan gaya hidup barat yang diterima masyarakat
melalui media cetak maupun elektronik dan ditiru mentah-mentah meskipun belum
tentu sesuai dan cocok dengan kebiasaan dan budaya sendiri.
6.
Bidang Lingkungan Hidup
a.
Meningkatnya
pencemaran air dan udara akibat aktivitas industri-industri besar di Indonesia.
b. Meningkatnya kerusakan hutan akibat
penebangan besar-besaran, baik yang legal maupun ilegal.
c.
Meningkatnya
peristiwa kebakaran hutan yang diakibatkan oleh pembukaan hutan dengan cara
membakar hutan.
i.
Dampak Globalisasi Terhadap Bangsa
Indonesia
1.
Dampak Globalisasi dalam Kehidupan
Masyarakat
a. Semakin tumbuhnya pola hidup individualis
dan pragmatis
b. Tingkat kepedulian dan kesetiakawanan
sosial dirasakan semakin luntur
c. Interaksi dan kebersamaan sosial secara
fisik cenderung berkurang, namun dinamika komunikasi dan jangkauan masyarakat
semakin luas
d. Semakin tingginya persaingan hidup
masyarakat
e. Nilai-nilai moral etik dalam pergaulan
masyarakat cenderung terabaikan
2.
Dampak Globalisasi dalam Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
a. Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat
akan hak dan kewajibannya sebagai warganegara
b. Tingkat kontrol masyarakat terhadap
pemerintah semakin tinggi
c. Pola hubungan antar negara semakin dekat
dan saling terkait, ketergantungan dan pengaruh mempengaruhi
d. Semakin tingginya kesadaran masyarakat
terhadap kesetaraan pria-wanita (kesetaraan gender) dalam politik
e. Tumbuhnya gerakan pro demokrasi dan hak
asasi manusia
j.
Penentuan sikap terhadap Dampak
Globalisasi
Sikap-sikap yang sebaiknya dikembangkan dalam menghadapi Globalisasi :
a. Meningkatkan Sumber Daya Manusia
b. Meningkatkan Kualitas nilai Keimanan dan
Moralitas Masyarakat
c. Mendorong dan mendukung Upaya pemerintah
Indonesia untuk Memperjuangkan Keadilan dan Keseimbangan Antar Bangsa
d. Mendorong dan Mendukung Upaya Pemerintah
Indonesia untuk Mendesak Negara-negara Maju agar mau Memberikan Dana Perbaikan
Lingkungan Hidup
e. Meningkatkan Jiwa dan Semangat Persatuan,
Kesatuan dan Nasionalisme