Tuesday, 7 July 2015

Bab I Pancasila Sebagai Dasar dan Ideologi Negara - PKn Kls VIII



  1. Pengertian Idologi
      Asal kata “ideologi” berasal dari bahasa Yunani  yaitu :
    • idea     artinya pemikiran, konsep atau gagasan, cita-cita
    • logos    artinya pengetahuan
      Jadi, Ideologi adalah seperangkat prinsip yang memberikan arah dalam hidup berbangsa
·         Destutt de Tracy
Ideologi yaitu science of ideas, suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis

·         Ideologi adalah menurut Karl Marx
Ideologi adalah pandangan hidup yang dikembangkan berdaarkan kepentingan-kepentingan golongan atau kelas ertentu dalam bidang politik atau social ekonomi

·         Ideologi menurut Gunawan Setiardjo
Ideologi adalah seperangkat ide asasi tentang manusia dan seluruh  realitas yang diajadikan pedoman dan cita-cita hidup

·         Ideologi menurut Noto Negoro
Ideologi adalah cita-cita negara atau cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu system kenegaraan untu seluruh rakyat bangsa dan negara yang bersangkutan

·         Dengan demikian ideology adalah kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia

Dapat dikatakan ideologi menyangkut pandangan seseorang dan sesuatu yang diyakini kebenarannya
Ideologi yang baik bagi seseorang belum tentu baik bagi orang lain

  1. Fungsi ideologi :
1.      Menjadi pegangan dan pedoman dalam penyelenggaraan negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara
2.      pendorong semangat berjuang mewujudkan cita-cita
Oleh karena itu  dengan mempunyai ideologi maka suatu bangsa akan memperoleh petunjuk, arah dan pedoman dalam bersikap dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan berbangsa dan bernegara

  1. Cita-cita bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 al :
Negara yang :
-        merdeka
-        bersatu
-        berdaulat
-        adil
-        makmur
Merdeka artinya lepas dari penjajahan bangsa asing
Bersatu artinya tak terpecah belah
Berdaulat artinya berkuasa
Adil artinya sesuai dengan hak/jasa
Makmur artinya  semua kebutuhan tercukupi

  1. Tujuan bangsa Indonesia, tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 ada 4 antara lain
1.    Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2.    Memajukan kesejahteraan umum
3.    Mencerdaskan kehidupan bangsa
4.    Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial



  1. Guna atau manfaat ideologi bagi suatu negara
Ideologi juga diperlukan oleh suatu bangsa untuk mempersatukan orang dari berbagai ras, suku, bangsa, golongan maupun agama yang ada dalam suatu negara.
      Jika agama dapat berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan hidup, maka ideologi negara dapat mempersatukan orang dari berbagai agama. Ideologi dapat melahirkan semboyan “Kesatuan dalam Perbedaan” atau “Perbedaan dalam Kesatuan”
      Contoh Ideologi:
·         Indonesia        Pancasila
·         Cina                 komunis
·         AS                   kapitalis
·         Iran                  Islam

4 Pilar Kehidupan berbangsa Indonesia :
a.      Pancasila
b.      NKRI
c.       UUD 1945
d.      Bhinneka Tunggal Ika

  1. Dimensi ideologi ada 3 :
1.      Dimensi realita / kenyataan
Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi bersumber dari nilai-nilai realita / kenyataan yang hidup dalam masyakat serta berasal dan berakar dari kenyataan / realita yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, masyarakat merasa bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Dan Pancasila mengandung dimensi realita

2.      Dimensi idealisme
Ideologi suatu negara mengandung cita-cita dan tujuan yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Cita-cita tersebut berisi harapan yang masuk akal, bukan sebuah angan-angan yang tidak mungkin direalisasikan. Oleh karenitu dalam suatu ideologi yang tangguh terjalin hubungan yang saling mengisi antara dimensi realita dan dimensi idealisme
     
3.      Dimensi pengembangan
Pengembangan artinya suatu ideologi tidak bersifat statis atau tetap namun dapat menerima perubahan yang berupa pemikiran-pemikiran atau pandangan-pandangan baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dan hakikatnya terhadap hal-hal baru seiring denga perkembangan jaman. Ideologi dapat mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan jaman

  1. Ideologi bangsa Indonesia = Pancasila, berakar dari pandangan hidup dan nilai-nilai luhur bangsa
Nilai-nilai luhur banga antara lain :
-        nilai ketuhanan
-        nilai kemanusiaan
-        nilai persatuan
-        nilai kerakyatan
-        nilai keadilan
Lambang = Garuda Pancasila menoleh ke kanan karena kanan merupakan lambang kebaikan

LATIHAN SOAL
1.         Ideologi berasal dari bahasa....
a.       Yunani
b.      Sansekerta
c.       Tagalog
d.      Sunda
2.         Cita-cita bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke....
a.       2
b.      3
c.       4
d.      5
3.         Berikut adalah dimensi ideologi , kecuali....
a.       dimensi idddealisme
b.      dimensi pengembangan
c.       dimensi realita
d.      dimensi daulat
4.         Lambang negara kita adalah....
a.        burung garuda
b.       burung garuda Pancasila
c.        Garuda Pancasila
d.       Pancasila

  1. Pentingnya Dasar Negara
Dasar Negara bagi suatu negara tanpa ideology berarti negara tidak memiliki pedoman  dalam penyelenngaraan kehidupan bernegara, tidak memiliki arah dan tujuan sehingga memudahkan munculnya kekacauan

  1. Syarat/unsur berdirinya negara :
1.      memiliki wilayah (semua bekas jajahan Hindia Belanda)
2.      memiliki rakyat
3.      memiliki pemerintahan yang berdaulat
4.      pengakuan negara lain

Unsur ke 1, 2 dan 3 disebut unsur konstitutif
Unsur ke 4 disebut unsur deklaratif

  1. Tahap-tahap perjuangan bangsa :
1.      Tahun 1908 : lahirnya Budi Utomo – Organisasi modern I  disebut Angkatan Perintis
2.      Tahun 1928 : Sumpah Pemuda – tegaskan persatuan disebut Angkatan Penegas
      Diikrarkan Sumpah Pemuda, antara lain menyatakan:
     
3.      Tahun 1945 : Indonesia merdeka disebut Angkatan Pendobrak

BOEDI OETOMO
Budi Utomo (ejaan Soewandi: Boedi Oetomo) adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik.
Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa.Saat ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.

SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928

Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928 1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
  1. Abdul Muthalib Sangadji
  2. Purnama Wulan
  3. Abdul Rachman
  4. Raden Soeharto
  5. Abu Hanifah
  6. Raden Soekamso
  7. Adnan Kapau Gani
  8. Ramelan
  9. Amir (Dienaren van Indie)
  10. Saerun (Keng Po)
  11. Anta Permana
  12. Sahardjo
  13. Anwari
  14. Sarbini
  15. Arnold Manonutu
  16. Sarmidi Mangunsarkoro
  17. Assaat
  18. Sartono
  19. Bahder Djohan
  20. S.M. Kartosoewirjo
  21. Dali
  22. Setiawan
  23. Darsa
  24. Sigit (Indonesische Studieclub)
  25. Dien Pantouw
  26. Siti Sundari
  27. Djuanda
  28. Sjahpuddin Latif
  29. Dr.Pijper
  30. Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
  31. Emma Puradiredja
  32. Soejono Djoenoed Poeponegoro
  33. Halim
  34. R.M. Djoko Marsaid
  35. Hamami
  36. Soekamto
  37. Jo Tumbuhan
  38. Soekmono
  39. Joesoepadi
  40. Soekowati (Volksraad)
  41. Jos Masdani
  42. Soemanang
  43. Kadir
  44. Soemarto
  45. Karto Menggolo
  46. Soenario (PAPI & INPO)
  47. Kasman Singodimedjo
  48. Soerjadi
  49. Koentjoro Poerbopranoto
  50. Soewadji Prawirohardjo
  51. Martakusuma
  52. Soewirjo
  53. Masmoen Rasid
  54. Soeworo
  55. Mohammad Ali Hanafiah
  56. Suhara
  57. Mohammad Nazif
  58. Sujono (Volksraad)
  59. Mohammad Roem
  60. Sulaeman
  61. Mohammad Tabrani
  62. Suwarni
  63. Mohammad Tamzil
  64. Tjahija
  65. Muhidin (Pasundan)
  66. Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
  67. Mukarno
  68. Wilopo
  69. Muwardi
  70. Wage Rudolf Soepratman
  71. Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
  1. Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
    di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
    Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
    Kong Liong.
  2. Golongan Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
    Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
    yaitu :
a. Kwee Thiam Hong
b. Oey Kay Siang
c. John Lauw Tjoan Hok
d. Tjio Djien kwie
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus 1945 tahun Masehi, atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang dan tanggal 8 Ramadhan 1364 menurut Kalender Hijriyah[1], yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56 – Jakarta Pusat
  1. Pancasila pada jaman Majapahit
Istilah Pancasila itu sendiri sudah ada sejak jaman Majaphit, yaitu dalam buku Negara kertagama karangan Mpu Prapanca dan buku Sotasoma karanganMpu Tantular. Dalam buku Sotasoma, istilah Pancasila mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila lima) yaitu :
1.    tidak boleh melakukan kekerasan
2.    tidak boleh mencuri
3.    tidak boleh berjiwa dengki
4.    tidak boleh berbohong
5.    tidak boleh mabuk minuman keras

  1. Jelang Proklamasi muncul bebapa rumusan dasar negara
a.  Muh. Yamin (29 Mei 1945-lisan)
1.      Peri Kebangsaan
2.      Peri Kemanusiaan
3.      Peri Ketuhanan
4.      Peri Kerakyatan
5.      Kesejahteraan Sosial (Keadilan Sosial)
   
b.  Muh. Yamin (29 Mei 1945-tertulis)
1.      Ketuhanan Yang Maha Esa
2.      Persatuan Indonesia
3.      Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4.      Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.      Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
 
c.  Ir. Soekarno  (1 Juni 1945)
        Ia memberi nama dasar negara Indonesia “Pancasila”, sehingga tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionlisme ( Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan


Lima sila usulan Sukarno dapat diperas menjadi Trisila yang meliputi:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan

Trisila usulan Sukarno dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong

d.  Piagam Jakarta  (22 Juni 1945)
1.          Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.          Kemanusiaan yang adil dan beradab
3.          Persatuan Indonesia
4.          Kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.          Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sembilan tokoh nasional perumus Piagam Jakarta 22 Juni 1945 yang disebut Panitia Kecil Penyelidik Usul-usul/Perumus Dasar Negara terdiri dari 9 orang
1.                                                                                                                     Ir. Sukarno
2.                                                                                                                     Drs. Moh. Hatta
3.                                                                                                                     Mr. AA Maramisberagama Nasrani
4.                                                                                                                     Abikoesno Tjokrosoejoso
5.                                                                                                                     Abdoelkahar Muzakir
6.                                                                                                                     Haji Agus Salim
7.                                                                                                                     Mr. Ahmad Soebardjo
8.                                                                                                                     KH Wachid Hasyim
9.                                                                                                                     Mr. Moh Yamin

e.       Pembukaan UUD 1945 alinea 4, sebagai Pancasila yang benar dan otentik/syah :
1.          Ketuhanan Yang Maha Esa
2.          Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
3.          Persatuan Indonesia
4.          Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
5.          Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

  1. Ideologi Pancasila memiliki karakteristik / ciri khas yang berbeda dengan ideologi lain
Ideologi Pancasila terletak pada sila-silanya.
  1. Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-silanya serta pada            penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

      1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
o     menghormati perbedaan agama
o     menolak paham atheisme-tak mengakui adanya Tuhan
o     berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa

      2. Sila Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
o     mengembangkan sikap tenggang rasa
o     menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

      3. Sila Persatuan Indonesia
o     menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan
o     menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan golongan

4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
o    demokrasi Pancasila
o    bercirikan musyawarah untuk mufakat

5. Sila Keadilan Sosial Bagi seluruh rakyat Indonesia
o    yang kuat membantu yang lemah/koperasi
o    demokrasi ekonomi

Kelima sila Pancasila itu dipandang baik dan cocok bagi bangsa Indonesia, maka kita perlu mempertahankannya dalam berbagai kehidupan seperti bidang pemerintahan, pendidikan maupun kemasyarakatan


  1. Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini yang merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila tergolong nilai kerokhanian yang didalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran (kenyataan), nilai estetis, nilai etis maupun nilai religius.
Nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat nilai-nilai Pancasila adalah bersifat universal (berlaku di manapun), sehingga dimungkinkan dapat diterapkan pada negara lain. Jadi kalau ada suatu negara lain menggunakan prinsip falsafah, bahwa negara berKetuhanan, berKemanusiaan, berPersatuan, berKerakyatan, dan berKeadilan, maka negara tersebut pada hakikatnya menggunakan dasar filsafat dari nilai-nilai Pancasila.

  1. Macam ideologi terkenal selain Pancasila ada 4 :
1.        Kapitalisme
       Adalah suatu sistem perekonomian yang modalnya bersumber pada modal perorangan / swasta. Ideologi kapitalisme merupakan ideologi yang dikuasai oleh kepentingan  untuk memperoleh keuntungan maksimal melalui persaingan bebas tanpa campur tangan dari negara
       Contoh     : AS

2.        Sosialisme
       Adalah paham politik yang mengupayakan harta benda, industri, dan perusahaan menjadi milik      negara
       Contoh     : Uni Soviet

3.        Komunisme :-atheis (tak akui Tuhan)
o  Ajaran Karl Mark dan Friederich Engels
o  Menghapus hak milik perorangan menjadi hak milik bersama
o  Sama dengan ideologi sosialisme namun lebih ekstrim
                      Contoh    : Cina, Korea  Utara

4.        Fasisme :
o  Ideologi ekstrim yang hendak mewujudkan orang seragam, semodel, sama dan disiplin seperti militer
o  Menentang kebebasan berpendapat dan berkumpul
             Contoh           : Nazi (Hitler – Jerman)


  1. Perbedaan ideologi Pancasila, liberalisme dan komunisme



  1. Kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia
a.          Dasar negara artinya semua aturan dan tatanan hukum di Indonesia harus bersumber padad Pancasila
b.         Kepribadian bangsa – artinya semua tingkah laku warga negara, penyelenggara negara dalam kehidupan sehari-hari harus bersumber pada Pancasila

  1. Pancasila sebagai ideologi nasional mempunyai fungsi sebagai berikut :
a.          sebagai dasar negara
b.         Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
c.          Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan banga Indonesia
d.         Pancasila sebagai perjanjian luhur
e.          Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia

  1. Beberapa usaha mengganti pancasila dengan ideologi lain
a.          Tahun 1948 PKI di Madiun : Ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi komunis, di bawah pimpinan Muso – gagal
b.          Tahun 1955 DI/TII di Jawa Barat : Islam Ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi Islam, di bawah pimpinan Karto Suwiryo – gagal
c.          Tahun 1965 G30S/PKI di Jakarta : Komunis – gagal, tetapi gugur 7 pahlawan revolusi di Lubang Buaya yaitu
1.      A. Yani
2.      DI Panjaitan
3.      Sutoyo
4.      S. Parman
5.      MT Haryono
6.      KS Tubun
7.      Piere Tendean
Di Yogyakarta gugur 2 pahlawan revolusi yaitu Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono

  1. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Sesuai dengan dimensi pengembangan/fleksibilitas , maka Pancasila sebagai ideologi nasional bersifat terbuka. Artinya terbuka terhadap pemikiran dan pandangan-pandangan baru selaras dengan perkembangan jaman tanpa menghilangkan jati diri sebagai bangsa yang bersasaran Pancasila
Karena kemajuan ipetek, bangsa Indonesia harus mampu menyesuaikan diri dan dapat sejajar dengan banfgsa lain, namun tetap memiliki identitas sebagai bangsa INDONESIA YANG BERIDEOLOGI Pancasila atau bangsa yang Pancasilais

  1. Alasan Bangsa Indonesia Mempertahankan ideologi Pancasila
a.    Historis
Secara historis, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki oleh bangsa Indonesia sebelum adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia wajib menghayati dan mempertahankan nilai-nilai Pancasila itu dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan berenegara

b.   Sosiologis
Melemahnya kepercayaan rakyat terhadap ideologi Pancasila dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sudah lama dibina, dipelihara dan dijaga. Oleh karena itu  sebagai bangsa Indonesia wajib mengembangkan  dan mengkaji nilai-nilai Pancasila sebagai hasil  karya besar dari bangsa sendiri

c.    Ancaman ideologi lain
Dalam rangka memperetahankan ideologi Pancasila, kita sadar akan keberadaan ideologi lain yang membahayakan kelangsungan hidup Pancaila, misalnya
-        paham komunisme
-        paham liberalisme
-        paham yang menyalahgunakan agama

  1. Upaya mempertahankan Pancasila antara lain :
Mempertahankan berarti mengusahakan agar sila- sila dalam Pancasila dilaksanakan dengan baik dalam ke- hidupan bermasyarakat maupun bernegara. Dengan kata lain, mempertahankan Pancasila berarti mengusahakan agar dasar negara Republik Indonesia tidak diganti dengan dasar negara lain. Antara lain dengan :

a.        Pendidikan Kewarganegaraan
b.       Mempertahankan nilai-nilai budaya bangsa sendiri seperti keimanan, kekeluargaan, kesederhanaan, kesopanan, kerahamah toleransi
c.        Menghindari sikap seperti :
-        Egoisme : paham yang mementingkan diri sendiri
-        Hedonisme : paham yang ingin hidup bersenang-senang-dugem
-        Liberalisme : paham yang inginkan kebebasan individu seluas-luasnya

  1. Sikap Positif terhadap Pancasila
a.        Sikap Positif terhadap Pancasila dalam kehidupan Politik
-        mengemukakan pendapat secara bebas dan bertanggung jawab
-        menyelenggarakan pemilu dengan baik dan tanggung jawab
-        menyelenggarakan pemerintahan dengan jujur dan konsekwen

No comments:

Post a Comment