- Pengertian Idologi
Asal
kata “ideologi” berasal dari bahasa Yunani yaitu :
- idea artinya pemikiran, konsep atau gagasan, cita-cita
- logos artinya pengetahuan
Jadi,
Ideologi adalah seperangkat prinsip yang memberikan arah dalam hidup berbangsa
·
Destutt de Tracy
Ideologi yaitu science of ideas, suatu
program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat
Perancis
·
Ideologi adalah menurut Karl Marx
Ideologi adalah pandangan hidup yang
dikembangkan berdaarkan kepentingan-kepentingan golongan atau kelas ertentu
dalam bidang politik atau social ekonomi
·
Ideologi menurut Gunawan
Setiardjo
Ideologi adalah seperangkat ide asasi
tentang manusia dan seluruh realitas
yang diajadikan pedoman dan cita-cita hidup
·
Ideologi menurut Noto Negoro
Ideologi adalah cita-cita negara atau
cita-cita yang menjadi dasar bagi suatu system kenegaraan untu seluruh rakyat
bangsa dan negara yang bersangkutan
·
Dengan demikian ideology adalah kumpulan gagasan-gagasan,
ide-ide, keyakinan-keyakinan yang menyangkut berbagai bidang kehidupan manusia
Dapat dikatakan ideologi menyangkut pandangan
seseorang dan sesuatu yang diyakini kebenarannya
Ideologi yang baik bagi seseorang belum tentu baik
bagi orang lain
- Fungsi ideologi :
1. Menjadi pegangan dan pedoman dalam
penyelenggaraan negara untuk mewujudkan cita-cita bangsa dan negara
2. pendorong semangat berjuang mewujudkan
cita-cita
Oleh karena itu dengan mempunyai ideologi maka suatu bangsa
akan memperoleh petunjuk, arah dan pedoman dalam bersikap dan berperilaku dalam
kehidupan sehari-hari, baik dalam kehidupan masyarakat maupun kehidupan
berbangsa dan bernegara
- Cita-cita bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-2 al :
Negara yang :
-
merdeka
-
bersatu
-
berdaulat
-
adil
-
makmur
Merdeka artinya lepas
dari penjajahan bangsa asing
Bersatu artinya tak
terpecah belah
Berdaulat artinya
berkuasa
Adil artinya sesuai
dengan hak/jasa
Makmur artinya semua kebutuhan tercukupi
- Tujuan bangsa Indonesia, tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke-4 ada 4 antara lain
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia
2. Memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi dan keadilan sosial
- Guna atau manfaat ideologi bagi suatu negara
Ideologi juga diperlukan oleh suatu bangsa untuk
mempersatukan orang dari berbagai ras, suku, bangsa, golongan maupun agama yang
ada dalam suatu negara.
Jika agama dapat berfungsi mempersatukan orang dari berbagai pandangan
hidup, maka ideologi negara dapat mempersatukan orang dari berbagai agama.
Ideologi dapat melahirkan semboyan “Kesatuan dalam Perbedaan” atau “Perbedaan
dalam Kesatuan”
Contoh Ideologi:
·
Indonesia Pancasila
·
Cina komunis
·
AS kapitalis
·
Iran Islam
4 Pilar Kehidupan berbangsa
Indonesia :
a.
Pancasila
b.
NKRI
c.
UUD 1945
d.
Bhinneka Tunggal Ika
- Dimensi ideologi ada 3 :
1. Dimensi
realita / kenyataan
Nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi
bersumber dari nilai-nilai
realita / kenyataan yang hidup dalam masyakat serta berasal dan berakar
dari kenyataan / realita yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,
masyarakat merasa bahwa nilai-nilai dasar itu adalah milik mereka bersama. Dan
Pancasila mengandung dimensi realita
2.
Dimensi idealisme
Ideologi suatu negara mengandung cita-cita dan tujuan
yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan berbangsa dan
bernegara. Cita-cita tersebut berisi harapan yang masuk akal, bukan sebuah
angan-angan yang tidak mungkin direalisasikan. Oleh karenitu dalam suatu
ideologi yang tangguh terjalin hubungan yang saling mengisi antara dimensi
realita dan dimensi idealisme
3. Dimensi
pengembangan
Pengembangan artinya suatu ideologi tidak bersifat statis atau tetap
namun dapat menerima perubahan yang berupa pemikiran-pemikiran atau
pandangan-pandangan baru tanpa menghilangkan nilai-nilai dasar dan hakikatnya
terhadap hal-hal baru seiring denga perkembangan jaman. Ideologi dapat
mengalami perkembangan sesuai dengan kebutuhan jaman
- Ideologi bangsa Indonesia = Pancasila, berakar dari pandangan hidup dan nilai-nilai luhur bangsa
Nilai-nilai luhur banga antara lain :
-
nilai
ketuhanan
-
nilai
kemanusiaan
-
nilai
persatuan
-
nilai
kerakyatan
-
nilai
keadilan
Lambang = Garuda Pancasila menoleh ke
kanan karena kanan merupakan lambang kebaikan
LATIHAN
SOAL
1.
Ideologi
berasal dari bahasa....
a.
Yunani
b.
Sansekerta
c.
Tagalog
d.
Sunda
2.
Cita-cita
bangsa Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke....
a.
2
b.
3
c.
4
d.
5
3.
Berikut
adalah dimensi ideologi , kecuali....
a.
dimensi idddealisme
b.
dimensi pengembangan
c.
dimensi realita
d.
dimensi daulat
4.
Lambang
negara kita adalah....
a.
burung garuda
b.
burung garuda Pancasila
c.
Garuda Pancasila
d.
Pancasila
- Pentingnya Dasar Negara
Dasar Negara
bagi suatu negara tanpa ideology berarti negara tidak memiliki pedoman dalam penyelenngaraan kehidupan bernegara,
tidak memiliki arah dan tujuan sehingga memudahkan munculnya kekacauan
- Syarat/unsur berdirinya negara :
1. memiliki wilayah (semua bekas jajahan
Hindia Belanda)
2. memiliki rakyat
3. memiliki pemerintahan yang berdaulat
4. pengakuan negara lain
Unsur ke 1, 2 dan 3
disebut unsur konstitutif
Unsur ke 4 disebut unsur deklaratif
- Tahap-tahap perjuangan bangsa :
1. Tahun 1908 : lahirnya Budi Utomo –
Organisasi modern I disebut Angkatan Perintis
2. Tahun 1928 : Sumpah Pemuda – tegaskan
persatuan disebut Angkatan Penegas
Diikrarkan Sumpah Pemuda, antara lain
menyatakan:
3. Tahun 1945 : Indonesia merdeka disebut Angkatan Pendobrak
BOEDI OETOMO
Budi
Utomo (ejaan Soewandi: Boedi Oetomo) adalah
sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para
mahasiswa STOVIA
yaitu Goenawan
Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei
1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini
bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan tetapi tidak bersifat politik.
Berdirinya
Budi Utomo menjadi awal gerakan yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia
walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya ditujukan bagi golongan
berpendidikan Jawa.Saat
ini tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
SOEMPAH
PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober
1928
Teks Soempah Pemoeda dibacakan pada waktu Kongres Pemoeda yang
diadakan di Waltervreden (sekarang Jakarta) pada tanggal 27 - 28 Oktober 1928
1928.
Panitia Kongres Pemoeda terdiri dari :
Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi)
Peserta :
- Abdul Muthalib Sangadji
- Purnama Wulan
- Abdul Rachman
- Raden Soeharto
- Abu Hanifah
- Raden Soekamso
- Adnan Kapau Gani
- Ramelan
- Amir (Dienaren van Indie)
- Saerun (Keng Po)
- Anta Permana
- Sahardjo
- Anwari
- Sarbini
- Arnold Manonutu
- Sarmidi Mangunsarkoro
- Assaat
- Sartono
- Bahder Djohan
- S.M. Kartosoewirjo
- Dali
- Setiawan
- Darsa
- Sigit (Indonesische Studieclub)
- Dien Pantouw
- Siti Sundari
- Djuanda
- Sjahpuddin Latif
- Dr.Pijper
- Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken)
- Emma Puradiredja
- Soejono Djoenoed Poeponegoro
- Halim
- R.M. Djoko Marsaid
- Hamami
- Soekamto
- Jo Tumbuhan
- Soekmono
- Joesoepadi
- Soekowati (Volksraad)
- Jos Masdani
- Soemanang
- Kadir
- Soemarto
- Karto Menggolo
- Soenario (PAPI & INPO)
- Kasman Singodimedjo
- Soerjadi
- Koentjoro Poerbopranoto
- Soewadji Prawirohardjo
- Martakusuma
- Soewirjo
- Masmoen Rasid
- Soeworo
- Mohammad Ali Hanafiah
- Suhara
- Mohammad Nazif
- Sujono (Volksraad)
- Mohammad Roem
- Sulaeman
- Mohammad Tabrani
- Suwarni
- Mohammad Tamzil
- Tjahija
- Muhidin (Pasundan)
- Van der Plaas (Pemerintah Belanda)
- Mukarno
- Wilopo
- Muwardi
- Wage Rudolf Soepratman
- Nona Tumbel
Catatan :
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
Sebelum pembacaan teks Soempah Pemoeda diperdengarkan lagu"Indonesia Raya"
gubahan W.R. Soepratman dengan gesekan biolanya.
- Teks
Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
Kong Liong. - Golongan
Timur Asing Tionghoa yang turut hadir sebagai peninjau
Kongres Pemuda pada waktu pembacaan teks Sumpah Pemuda ada 4 (empat) orang
yaitu :
a. Kwee Thiam Hong
b. Oey Kay Siang
c. John Lauw Tjoan Hok
d. Tjio Djien kwie
b. Oey Kay Siang
c. John Lauw Tjoan Hok
d. Tjio Djien kwie
Proklamasi Kemerdekaan
Republik Indonesia pada hari Jumat, tanggal 17 Agustus
1945 tahun Masehi,
atau tanggal 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang
dan tanggal 8 Ramadhan
1364 menurut Kalender Hijriyah[1],
yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi oleh Drs. Mohammad
Hatta bertempat di Jalan Pegangsaan Timur 56 – Jakarta Pusat
- Pancasila pada jaman Majapahit
Istilah Pancasila itu sendiri sudah ada sejak
jaman Majaphit, yaitu dalam buku Negara kertagama karangan Mpu Prapanca dan
buku Sotasoma karanganMpu Tantular. Dalam buku Sotasoma, istilah Pancasila
mempunyai arti pelaksanaan kesusilaan yang lima (Pancasila lima) yaitu :
1. tidak boleh melakukan kekerasan
2. tidak boleh mencuri
3. tidak boleh berjiwa dengki
4. tidak boleh berbohong
5. tidak boleh mabuk minuman keras
- Jelang Proklamasi muncul bebapa rumusan dasar negara
a. Muh.
Yamin (29 Mei 1945-lisan)
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial (Keadilan Sosial)
b. Muh.
Yamin (29 Mei 1945-tertulis)
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Persatuan Indonesia
3. Rasa Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia
c. Ir.
Soekarno (1 Juni 1945)
Ia memberi nama dasar negara Indonesia “Pancasila”,
sehingga tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahir Pancasila
1. Nasionalisme (Kebangsaan Indonesia)
2. Internasionlisme ( Perikemanusiaan)
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ketuhanan yang berkebudayaan
Lima sila usulan Sukarno dapat diperas menjadi Trisila yang
meliputi:
1. Sosio nasionalisme
2. Sosio demokrasi
3. Ketuhanan
Trisila usulan Sukarno dapat diperas menjadi Ekasila yaitu Gotong Royong
d. Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
1.
Ketuhanan
dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
2.
Kemanusiaan
yang adil dan beradab
3.
Persatuan
Indonesia
4.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5.
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Sembilan tokoh nasional perumus Piagam Jakarta
22 Juni 1945 yang disebut Panitia Kecil Penyelidik Usul-usul/Perumus Dasar
Negara terdiri dari 9 orang
1.
Ir.
Sukarno
2.
Drs.
Moh. Hatta
3.
Mr.
AA Maramis – beragama
Nasrani
4.
Abikoesno
Tjokrosoejoso
5.
Abdoelkahar
Muzakir
6.
Haji
Agus Salim
7.
Mr.
Ahmad Soebardjo
8.
KH
Wachid Hasyim
9.
Mr.
Moh Yamin
e. Pembukaan
UUD 1945 alinea 4, sebagai Pancasila yang benar dan otentik/syah :
1.
Ketuhanan
Yang Maha Esa
2.
Kemanusiaan
Yang Adil dan Beradab
3.
Persatuan
Indonesia
4.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
5.
Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
- Ideologi Pancasila memiliki karakteristik / ciri khas yang berbeda dengan ideologi lain
Ideologi Pancasila terletak pada sila-silanya.
- Nilai-nilai yang terkandung dalam sila-silanya serta pada penerapannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
o
menghormati
perbedaan agama
o
menolak paham atheisme-tak mengakui
adanya Tuhan
o
berdasar
atas Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Sila
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
o
mengembangkan
sikap tenggang rasa
o
menjunjung tinggi nilai kemanusiaan
3. Sila Persatuan Indonesia
o
menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan
o
menempatkan kepentingan nasional di atas kepentingan golongan
4. Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan
o
demokrasi
Pancasila
o
bercirikan
musyawarah untuk mufakat
5. Sila Keadilan Sosial Bagi seluruh
rakyat Indonesia
o
yang kuat membantu yang lemah/koperasi
o
demokrasi
ekonomi
Kelima sila
Pancasila itu dipandang baik dan cocok bagi bangsa Indonesia, maka kita perlu
mempertahankannya dalam berbagai kehidupan seperti bidang pemerintahan,
pendidikan maupun kemasyarakatan
- Nilai-nilai Pancasila yang terkandung di dalamnya merupakan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan. Nilai-nilai ini yang merupakan nilai dasar bagi kehidupan kenegaraan, kebangsaan dan kemasyarakatan. Nilai-nilai Pancasila tergolong nilai kerokhanian yang didalamnya terkandung nilai-nilai lainnya secara lengkap dan harmonis, baik nilai material, nilai vital, nilai kebenaran (kenyataan), nilai estetis, nilai etis maupun nilai religius.
Nilai-nilai
Pancasila sebagai ideologi bersifat objektif dan subjektif, artinya hakikat
nilai-nilai Pancasila adalah bersifat universal (berlaku di manapun), sehingga
dimungkinkan dapat diterapkan pada negara lain. Jadi kalau ada suatu negara lain menggunakan prinsip falsafah, bahwa
negara berKetuhanan, berKemanusiaan, berPersatuan, berKerakyatan, dan
berKeadilan, maka negara tersebut pada hakikatnya menggunakan dasar filsafat
dari nilai-nilai Pancasila.
- Macam ideologi terkenal selain Pancasila ada 4 :
1.
Kapitalisme
Adalah suatu sistem perekonomian yang
modalnya bersumber pada modal
perorangan / swasta. Ideologi kapitalisme merupakan ideologi yang
dikuasai oleh kepentingan untuk
memperoleh keuntungan maksimal melalui persaingan bebas tanpa campur tangan
dari negara
Contoh :
AS
2.
Sosialisme
Adalah paham politik yang mengupayakan harta benda, industri, dan
perusahaan menjadi milik negara
Contoh :
Uni Soviet
3.
Komunisme
:-atheis (tak akui
Tuhan)
o
Ajaran Karl Mark dan Friederich Engels
o Menghapus
hak milik perorangan
menjadi hak milik bersama
o
Sama dengan ideologi sosialisme namun lebih
ekstrim
Contoh : Cina,
Korea Utara
4.
Fasisme
:
o Ideologi
ekstrim yang hendak mewujudkan
orang seragam, semodel, sama dan disiplin seperti militer
o
Menentang kebebasan berpendapat dan berkumpul
Contoh : Nazi (Hitler – Jerman)
- Perbedaan ideologi Pancasila, liberalisme dan komunisme
- Kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia
a.
Dasar
negara artinya semua aturan dan tatanan hukum di Indonesia
harus bersumber padad Pancasila
b.
Kepribadian
bangsa – artinya semua tingkah laku warga negara, penyelenggara
negara dalam kehidupan sehari-hari harus bersumber pada Pancasila
- Pancasila sebagai ideologi nasional mempunyai fungsi sebagai berikut :
a.
sebagai dasar negara
b.
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
c.
Pancasila sebagai falsafah hidup
yang mempersatukan banga Indonesia
d.
Pancasila sebagai perjanjian luhur
e.
Pancasila sebagai cita-cita dan
tujuan bangsa Indonesia
- Beberapa usaha mengganti pancasila dengan ideologi lain
a.
Tahun
1948 PKI di Madiun : Ingin menggantikan Pancasila dengan ideologi komunis, di bawah pimpinan Muso – gagal
b.
Tahun
1955 DI/TII di Jawa Barat : Islam Ingin
menggantikan Pancasila dengan ideologi
Islam, di bawah pimpinan Karto Suwiryo – gagal
c.
Tahun
1965 G30S/PKI di Jakarta : Komunis
– gagal, tetapi gugur 7 pahlawan revolusi di Lubang Buaya yaitu
1. A. Yani
2. DI Panjaitan
3. Sutoyo
4. S. Parman
5. MT Haryono
6. KS Tubun
7. Piere Tendean
Di Yogyakarta gugur 2
pahlawan revolusi yaitu Brigjen Katamso dan Kolonel Sugiyono
- Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Sesuai dengan dimensi pengembangan/fleksibilitas ,
maka Pancasila sebagai ideologi nasional bersifat terbuka. Artinya terbuka terhadap pemikiran dan pandangan-pandangan baru selaras dengan perkembangan
jaman tanpa menghilangkan jati diri sebagai bangsa yang bersasaran Pancasila
Karena kemajuan ipetek, bangsa Indonesia harus
mampu menyesuaikan diri dan dapat sejajar dengan banfgsa lain, namun tetap
memiliki identitas sebagai bangsa INDONESIA YANG BERIDEOLOGI Pancasila atau bangsa
yang Pancasilais
- Alasan Bangsa Indonesia Mempertahankan ideologi Pancasila
a. Historis
Secara historis, nilai-nilai Pancasila telah dimiliki oleh
bangsa Indonesia sebelum adanya proklamasi kemerdekaan Indonesia. Oleh
karena itu kita sebagai bangsa Indonesia wajib menghayati dan mempertahankan
nilai-nilai Pancasila itu dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan berenegara
b. Sosiologis
Melemahnya kepercayaan rakyat terhadap ideologi Pancasila dapat
mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sudah lama dibina,
dipelihara dan dijaga. Oleh karena itu
sebagai bangsa Indonesia wajib mengembangkan dan mengkaji nilai-nilai Pancasila sebagai
hasil karya besar dari bangsa sendiri
c.
Ancaman
ideologi lain
Dalam rangka memperetahankan ideologi Pancasila,
kita sadar akan keberadaan ideologi lain yang membahayakan kelangsungan hidup
Pancaila, misalnya
-
paham komunisme
-
paham liberalisme
-
paham yang menyalahgunakan agama
- Upaya mempertahankan Pancasila antara lain :
Mempertahankan
berarti mengusahakan agar sila- sila
dalam Pancasila dilaksanakan dengan baik dalam ke- hidupan bermasyarakat maupun
bernegara. Dengan kata lain, mempertahankan Pancasila berarti mengusahakan agar
dasar negara Republik Indonesia tidak diganti dengan dasar negara lain. Antara
lain dengan :
a.
Pendidikan Kewarganegaraan
b.
Mempertahankan nilai-nilai budaya
bangsa sendiri seperti
keimanan, kekeluargaan, kesederhanaan, kesopanan, kerahamah toleransi
c.
Menghindari
sikap seperti :
-
Egoisme : paham yang mementingkan diri sendiri
-
Hedonisme : paham yang ingin hidup bersenang-senang-dugem
-
Liberalisme : paham yang inginkan kebebasan
individu seluas-luasnya
- Sikap Positif terhadap Pancasila
a.
Sikap Positif terhadap Pancasila dalam
kehidupan Politik
-
mengemukakan
pendapat secara bebas dan
bertanggung jawab
-
menyelenggarakan
pemilu dengan baik dan tanggung jawab
-
menyelenggarakan
pemerintahan dengan jujur dan konsekwen
No comments:
Post a Comment